Senin, 02 November 2015

Ibu-ibu ramaikan pengajian sore

DAKWAHPOS.COM, Purwakarta – Ibu- ibu ramaikan pengajian sore yang bertempat mesjid A-Ikhlas Rt 08/03 kp. Bongas Kolot kec.Cibatu Kab.Purwakarta. tidak hanya ibu-ibu yang berusia muda, namun yang tua pun menghadiri pengajian ini.(23/10) Para ibu begitu antusias menghadiri pengjian sore yang diadakan setiap hari kamis. Pengajian ini berbeda dengan minggu sebelumnya yang hanya dihadiri oleh satu majlis ta’lim, namun kali ini dihadiri banyak majlis ta’lim. Diantarnya yang menghadiri pengjian adalah majlis ta’lim asy-syifa dan Assidiqiah. “Begitu banyak yang hadir dalam pengjian ini, ini adalah satu kesadaran dari para ibu untuk melaksanakan tholabul ilmi,” ujar Karman ketua DKM mesjid Al-Ikhlas. Kondisi masjid yang tidak biasa banyak dihadiri jama’h kali ini berbeda. Kehadiran ibu-ibu dari bergabagai mejlis ta’lim ini menyebabkan mesjid menjadi penuh sehingga ibu-ibu yang datng dengan telat terpaksa duduk diluar mesjid. “Ini menjadi titik awal untuk pengajian kedepannya. Pengajian kali ini mudah-mudahan bertahan kedepannya dan bertambah jama’ah serta tetap istiqomah untuk melaksanakan tholabul ‘ilmi,” ujar Ust.Muslim sebagai penceramah. (hilman saripudin KPI 3 B)

Mengenal Tokoh MAN 2 Bandung

DAKWAHPOS.COM, Bandung – Ust. Suherman merupakan tokoh dalam pembangunan mesjid Ath-Tholibin dan tokoh bagi MAN 2 Bandung. Banyak siswa yang kagum terhadapnya karena pengetahuan agamanya begitu mendalam. Dahulu MAN 2 bandung hanya mepunyai mushola yang kecil, tetapi kini mempunyai masjid sendiri. Berawal dari mahasiswa yang tiap tahun bertambah, maka masjid butuh perluasan. Mesjid yang dahulu bertempat diantara kelas sekarang dipindahkan keatas dekat jalan. Pembangunan mesjid yang tidak terlepas dari tokoh man 2 bandung yaitu Ust. Suherman sebagai ketua mesjid Ath-Tholibin. “Mesjid yang dahulu hanya mushola, siswa ketika melaksanakan sholat jum’at berdesakan, tetapi sekarang telah berubah menjadi masjid jami banyak dipengaruhi oleh Ust.Suherman,” ujar Ahmad Taufik selaku sekertaris DKM Mesjid Ath-Tholibin. Meskipun masjid ini belum selesai sepenuhnya,Sekarang masjid ini bisa dipakai untuk sholat jum’at untuk siswa maupun untuk masyarakat. Ust. Suherman menjadi tokoh penting dalam pembuatan mesjid ini kemudian ketua DKM sekaligus yang mengajari siswa belajar kitab Jurumiah, safinah, yang setiap hari sabtu rutin dilaksankan pada pukul 08-10 pagi. Terlepas dari itu Ust. Suherman mejadi sosok yang sangat penting bagi siswa. Siswa diajarkan bagaimana menjadi siswa menjadi baik, diajarkan ilmu agama, memimpin diskusi IRMA (ikatan remaja mesjid ). “Ust.suherman merupakan guru yang baik, dia mengajarkan ilmu yang berarti bagi saya. Dia itu orangnya baik dan merupakan tokoh yang berarti bagi hidup saya,” ujar Ilham siswa MAN 2 Bandung. (hilman saripudin KPI 3 B)

Senin, 18 Mei 2015


       1.       Model-model jilbab / hijab / kerudung yang sering dikenakan oleh masyarakat umum :

    1. Cotton bee hoodie deeja




     2.      Hazna jilbab

     3.      Origami asuka shawl

 
     4.      Elzatta Hijab

     5.      Shasmira jilbab

     6. Pashmina origami  hijab


Pesan komunikasi tidaklah hanya disampaikan oleh kegiatan dakwah saja, namun dengan penampilan juga bisa menyampaikan pesan komunikasi. Komunikasi penampilan adalah salah satu bentuk komunikasi Non Verbal. Seseorang yang memakai kerudung / hijab / jilbab yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk penyampaian pesan kepada orang yang melihatnya, dan orang lain akan menerima pesan berupa tanggapan yang positif. Secara tidak langsung atau bahkan langsung kerudung / hijab/ jilbab ini menjadi simbol yang positif.

2.         Apakah media sosial dan blog termasuk kedalam bentuk komunikasi massa ? saya menjawab YA ! bentuk komunikasi massa salah satunya komputer dan internet. Jadi media sosial dan blog termasuk kedalam media massa. Media sosial dan blog ini menggunakan jaringan untuk menyampaikan pesan dan penerima pesan. Diantaranya karakteristik  Komunikasi massa itu bersifat terbuka, ditujukan ke khalayak luas, heterogeen, tersebar, anonim serta tidak mengenal batas geografis dan cultural, bersifat umum bukan perorangan, penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak yang luas dalam waktu yang relatif singkat (messages multiplier) artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Ini sesuai dengan peran media sosial dan blog itu, yaitu menyampaikan kepada halayak orang banyak tanpa memandang yang tua maupun muda. Jadi media sosial dan blog termasuk kedalam bentuk komunikasi massa karena dalam bentuk komunikasi massa ada salah satu bentuk komunikasi massa yaitu interenet, tidak mungkin media sosial atau blog dapai disampikan pesannya atau menerima pesan tanpa melalui internet.

3.         Latar belakang suku dan budaya UIN Bandung yang dominan saat ini mungkin dapat dikatakan yaitu Sunda. Di kelas saya ada dua mahasiswa yang berlatar belakang dari bukan sunda yaitu jawa dan Bengkulu. Karena dari latar belakang suku dan budaya yang berbeda, saya sempat merasa bingung ketika saya dengan dia yang berasal dari Bengkulu sedang bergurau  di kelas, dia mengatakan sebuah kalimat yaitu  pante dan kalera. Saya berkata kepada teman saya : “pante tau gak ?”  “tidak tau” kata teman saya. Kalau kalera ? “sama tidak tau”.  Ketika saya bertanya kepadanya dan mengatakan pante dan kelera itu ternyata,  pante : bokong , dan kalera : kepunyaan laki-laki (penis). Saya pun langsung tertawa terbahak-bahak. Sebuah bahasa yang unik, apalagi dikatakannya dengan nada yang khas yang berasal dari suku tersebut.

4.         Kerika SMP, panggilan nama saya iman. Setelah dewasa berubah menjadi bolman. Dibangku kuliah dipanggil sebagian Oi sebagian lagi nama asli saya. Landihan yang unik sekaligus aneh, padahal orang tua saya memberi nama yang bagus yaitu Hilman Saripudin yang konon artinya menyantuni agama yang mulia. Pelesetan-pelesan nama itulah menjadi tren terkini. Purwakarta 07 Agustus 1995, itulah tempat dan tanggal lahir saya. Ketika waktu kecil, saya sempat mengaji di RA Albarokah, saya langsung ngaji Iqra ke tingkat 5 sekaligus, karena sebelum mengaji orang tua saya membekali baca iqra terlebih dahulu. Kurang lebih 3 tahunan mungkin 4 tahun, saya mengaji di RA ini. Katakanlah saya murid terbaik dan memiliki suara yang bagus pada waktu itu. Sempat ikut perlombaan murotal tingkat kecamatan dan Alhamdulillah menang juara I. Penguasaan lagu lagu qiraat sempat berhenti pada waktu SMA, karena saya pindah pengajian ke tempat dekat rumah saya. Dalam bidang akademik, tidak kalah dengan yang lain sempat menjuarai juara II di kelas 9 pada waktu kenaikan kelas. Pada waktu SD  juara III pada saat kelas 6. Menjadi juara pada waktu SMA terhenti, karena saya malas untuk berlajar, mungkin sedikit pengaruh dari luar, dan kebanyakan main.  Cita-cita saya tidak menentu sejak kecil sampai waktu SMA. Akhirnya saya bercita-cita menjadi menteri perhutanan, tapi apakah saya bisa ? padahal S1-nya jurusan KPI. Disinilah saya merasa bingung. Tapi dengan dorongan orang tua yang mengikuti keinginan saya, saya bisa menjadi perhutanan. Kalau sudah lulus insyaallah dilanjut ke IPB. Segala keterampilan saya bisa lakukan, orang lain bermain sepak bola, saya pun bisa walaupun dengan kemampuan rendah. Orang lain bermain gitar, saya pun bisa.

5.         Bahasa menjadi kebudayaan penting yang terdapat disuatu suku aataupun etnis. Keterbatasan bahasa akan menjadikan seseorang yang berkomunikasi berakibat fatal yaitu miskomunikasi. Walaupun dari budaya yang sama dan suku yang sama bahasa menjadi salah satu substansi untuk berkomunikasi sering terjadi kesalahan saat berkomunikasi. Saya orang Purwakarta dan teman saya berasal dari Tasikmalaya. Ketika saya mengajak teman saya untuk bermain dia mengatakan “teu purun”. Persepsi saya kata “teu purun” itu adalah ayo. Ternyata kata “teu purun” itu adalah malas. Dari kejadian itu akhirnya saya tidak jadi bermain bersama dia. Seperti dalam komunikasi antar budaya, kemampuan berbahasa dan memahami itu sangat penting agar keefektifan komunikasi berjalan lancer tanpa ada gangguan.





Sabtu, 16 Mei 2015

Ruang Edar Ruh Di Dalam Jasad


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
                                                                  
الحمد لله القادر العليم الناظر الحليم الجواد الكريم الرب ا لرحيم . الصلاة والسلام علي خاتم الرساله ، ؤالهادي من الضلاله المشرف المرسل باشرف الكتب الي العجم والعرب محمد النبي الامي العربي الامين وعلي اله هداة المهتدين واصحابه الاخيار المنتخبين وسلم تسليما كثيرا .

Segala puji bagi Allah yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui. Pencipta yang Bijaksana, Maha Pemberi dan Maha Mulia. Yang Mengurus dan Mengasihi. Shalawat dan salam semoga tersampaikan pada rasul penutup dan petunjuk jalan dari kesesatan. Rasul yang dimuliakan dan diutus membawa kitab yang termulia pada orang Arab dan orang luar Arab yakni Muhammad SAW, Nabi dari bangsa Arab yang ummi. Semoga Allah mencurahkan keselamatan kepadanya juga kepada keluarganya, mereka adalah pembawa hidayah bagi semua yang menerimanya, serta pada para sahabatnya sebagai insan pilihan. Semoga Allah memberikan salam sebanyak-banyaknya.
 Hadirin yang dimuliakan Allah
Ketika Allah SWT menciptakan Ruh Al-Qudsi dalam wujud yang terbaik di Alam Lahut lalu, Dia menurunkannya ke alam terendah, itu tidak lain untuk menyempurnakan unsiyah dan qurbiah-nya kepada Allah SWT. Jika unsiyah dan qurbiyah telah sempurna maka itulah maqam para wali dan para nabi. Proses penurunan Ruh Al-Qudsi ke alam terendah adalah, pertama-tama Allah SWT menurunkan Ruh Al-Qudsi ke Alam Jabarut dan membekalinya dengan bibit tauhud. Di Alam Jabarut itu pula Allah SWT menanamkan cahaya dari bibit tauhid pada Ruh Al-Qudsi. Di alam itu Ruh Al-Qudsi diberi pakaian ‘ushuriyah ( dibalut dengan unsur Alam Jabarut ). Begitu pula proses di Alam Malakut, setelah pindah dari Alam Jabarut. Dan begitu pun selanjutnya, ketika Ruh Al-Qudsi turun lagi dari Alam Malakut ke Alam Mulki, Allah SWT menciptakan terlebih dahulu pakaian ‘ushuriyah agar jasad tidak terbakar oleh kekuatan ruh yang terdalam. Sesuai dengan pakaian ‘ushuriyah-nya, Ruh Al-Qudsi ini lantas memiliki nama masing-masing, pertama, setelah diberi pakaian ‘ushuriyah di Alam Jabarut, Ruh Al-Qudsi beranama Ruh Sulthani. Kedua , setelah diberi pakaian ‘ushuriyah di alam Malakut, Ruh Al-Qudsi bernama Ruh Ruwani. Ketiga setelah diberi pakaian ushuriyah di Alam Mulki, Ruh Al-Qudsi bernama Ruh Jismani.
Hadirin rahimakumullah
Setelah proses penurunan ruh Al-Qudsi ke tempat terendah ini sampai di Alam Mulki. Lalu, Allah SWT memerintahkan setiap lapisan ruh ( Ruh Al-Qudsi, Ruh Sulthani, Ruh Ruwani dan Ruh Jismani ) untuk masuk ke dalam jasad. Masing-masing memiliki tempat tersendiri dalam tubuh dalam manusia. Tempatnya Ruh Jismani adalah di dalam jasad antara daging dan darah. Tempat ruh Ruwani adalh di hati ( kalbu ). Tempatnya Ruh Sulthani adalah di mata hati ( al-fu’ad ). Dan tempatnya Ruh Al-Qudsi adalah rasa ( sirri ). Setiap lapisan ruh itu mempunyai hanut atau ruang edar di alam wujud. Masing-masing memiliki potensi, hasil dan manfaat yang tidak kan sia-sia, lahir maupun batin.
Hadirin yang saya hormati
Ruang edar Ruh Jismani di dalam badan adalah di semua anggota tubuh yang terlihat. Penggalian potensinya adalah dengan amalan syariat. Bentuk konkret amalannya adalah ibadah wajib yang sudah diperintahkan Allah SWT seperti hukum-hukum syariat yang telah ditetapkan. Diamalkan tanpa diiringi dengan syirik, sebagaimana firman Allah SWT :
 “dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” ( QS. Al-Kahf [ 18 ] : 110 )
 Keuntungan dunia dari pengolahan Ruh Jismani adalah al-wilayah ( kewalian ), mukasyafah ( terbukanya hijab antara manusia dengan Allah ) dan musyahadah ( merasa berhadap-hadapan dengan Allah ) di alam mulki dari bumu sampai langit. Sedangkan bagi orang yang mampu mengolah Ruh Jismaninya ada di tinggkat pertama yang disebut Jannatul Ma’wa.
            Adapum ruang edar Ruh Ruwani adalah kalbu. Penggalian potensinya adalah ilmu Tarekat. Bentuk amalannya adalah sibuk dengan 4 asma Allah SWT tingkat pertama ( La Ilaha illallah, Allah, Huwa, Al-Haqq ). Keuntungan dari penggalian potensi Ruh Ruwani adalah hidupnya kalbu dann musyahadah di Alam Malakut, seperti musyahadah dan menyaksiakan surga , penduduknya cahayanya dan malakikat-malaikatnya. Keuntungan lainnnya adalah mudahnya melafadzkan Asma’ al-batin dengan lisan batin, tanpa suara dan huruf. Tempat Ruwani di akhirat adalah surga tingkat kedua yaitu Jannatun Na’im.
            Adapun tempatnya Ruh Sulthani adalah Al-Fuad ( mata hati ). Penggalaian pottensinya adalh dengan makrifat. Bentuk amalannya adlah dengan mendisiplinkan diri pada 4 asma Allah SWT tingkatan kedua ( Al-Hayyu, Al-Qayyum, Al-Qahhar, Al-Wahhab ) dengan menggunakan lisan kalbu. Keuntungan dari penggalian potensi Ruh Sulthani ini adalah melihat pantulan jamalullah ( keindahan Allah ). Allah SWT berfirman :
 “ Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya “ (QS.An-Najm [ 53 ] : 11 )
            Adapun tempat Ruh Al-Qudsi adalah di dalam sirri ( rasa ). Penggalian potensinya adalah ilmu hakikat yaitu ilmu tauhid. Bentuk amalannya adalah mendisiplinkan diri dengan asma-asma tauhid, yaitu 4 asma keempat terkhir ( Al-Fattah, Al-Wahid, Al-Ahad, Ash-Shamad ) dengan lisan sirri, tanpa suara dan huruf. Keuntungan dari pengolahan Ruh Al-Qudsi ini adalah lahirnya Thiflul Ma’ani, musyahadah dan melihat Dzat Allah, baik keagunganya maupun keindahannya yakni dengan penglihatan sirri. Allah SWT berfirman :
. “ Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. “ ( Al-Qiyamah [ 75 ] : 22-23 )
Hadirin yang dirahmati Allah
Ditahap ini, manusia sudah sampai tujuannya. Jika manusia telah sampai pada tujuannya, akal tidak akan mampu menggambarkannya, kalbu tidak akan mampu membayangkannya, lidah tidak akan mampu membicarakannya dan memberitahukannya karena Allah SWT bersih dari perumpamaan. Bila kabar seperti sampai kepada para ulama, mereka harus memilikin lebih dahulu tingkatan kalbu. Mereka harus memiliki keinginan untuk mencapai hakikatnya dan harus menghadapkan diri ke derajat paling tinggi dan harus berjuang agar sampai kepada ilmu laduni. Dan itu adalah pengetahuan terhadap dzat Ahadiyah. Jadi, selain ilmu syariat yang kita laksanakan sehari-hari, ada juga ilmu lain yaitu tarekat , makrifat, dan hakikat. Untuk mencapainnya harus dengan hati yang bersih, tobat, dan talqin. Inti dari hidup ini adalah mengenal Allah dan melihat dzat Allah di surga nanti. Tujuan diturunkannya Ruh Al-Qudsi ke alam terendah yakni menjadi manusia adalah agar dengan kalbu dan jasadnya, manusia mencapai derajat ( surga ) dan al-qurbah. Makanya Allah menanamkan bibit tauhid di ladang kalbu ( saat di Alam Jbarut ) agar nantinya ( dengan amalannnya ) tumbuh menjadi pohon tauhid sehingga akarnya kokoh di alam rasa, dan dari pohonnya menghasilkan buah tauhid untuk menggapai ridha Allah SWT.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

والله الموافق الى اقوام الطارق والعفو منكم

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Kamis, 14 Mei 2015

Analisis fatwa MUI tentang perayaan natal bersama


ANALISIS FATWA MUI TENTANG PERAYAAN NATAL BERSAMA
Dalam Fatwa MUI Tentang Perayaan Natal Bersama tertanggal 1 Jumadil Awal 1401 H / 7 Maret 1981 yang ditandatangani oleh KH. Syukri Ghozali selaku ketua komisi fatwa dan Drs. Mas’udi selaku Sekretaris Komisi Fatwa, Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa :
1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.
2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnya haram.
3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.

Bagi seorang Islam tidak ada halangan untuk semata-mata hadir dalam rangka menghormati undangan pemeluk agama lain dalam upacara yang bersifat seremonial,bukan ritual. Sedangkan ajran-ajaran agama islam yaitu :
1. Umat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan umat agama lain dalam masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas :
a. Al-Quran surah Al-Hujarat ayat 13
b. Al-Quran surah Luqman ayat 15
c. Al-Quran surah Mumtahanah ayat 8
2. Bahwa umat Islam tidak boleh mencampuradukan akidah dan peribadahan agamanya dengan akidah dan peribadahan agama lain berdasarkan :
a. Al-Quran surah Al-Kafirun ayat 1-6
b. Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 42
3. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan berdasarkan atas :
a. Hadits nabi dari Nu’man bin Basyir
b. Kaidah ushul fiqh


KESIMPULAN FATWA MUI TENTANG PERAYAAN NATAL BERSAMA
1.      Menolak kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahatan.
2.      Metode yang digunakan dalam menganalisa fatwa ini adalah Al-Quran, Hadits Nabi dan kaidah Ushul Fiqh.
3.      Merayakan Natal bersama hukumnya haram.