Senin, 18 Mei 2015


       1.       Model-model jilbab / hijab / kerudung yang sering dikenakan oleh masyarakat umum :

    1. Cotton bee hoodie deeja




     2.      Hazna jilbab

     3.      Origami asuka shawl

 
     4.      Elzatta Hijab

     5.      Shasmira jilbab

     6. Pashmina origami  hijab


Pesan komunikasi tidaklah hanya disampaikan oleh kegiatan dakwah saja, namun dengan penampilan juga bisa menyampaikan pesan komunikasi. Komunikasi penampilan adalah salah satu bentuk komunikasi Non Verbal. Seseorang yang memakai kerudung / hijab / jilbab yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk penyampaian pesan kepada orang yang melihatnya, dan orang lain akan menerima pesan berupa tanggapan yang positif. Secara tidak langsung atau bahkan langsung kerudung / hijab/ jilbab ini menjadi simbol yang positif.

2.         Apakah media sosial dan blog termasuk kedalam bentuk komunikasi massa ? saya menjawab YA ! bentuk komunikasi massa salah satunya komputer dan internet. Jadi media sosial dan blog termasuk kedalam media massa. Media sosial dan blog ini menggunakan jaringan untuk menyampaikan pesan dan penerima pesan. Diantaranya karakteristik  Komunikasi massa itu bersifat terbuka, ditujukan ke khalayak luas, heterogeen, tersebar, anonim serta tidak mengenal batas geografis dan cultural, bersifat umum bukan perorangan, penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak yang luas dalam waktu yang relatif singkat (messages multiplier) artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Ini sesuai dengan peran media sosial dan blog itu, yaitu menyampaikan kepada halayak orang banyak tanpa memandang yang tua maupun muda. Jadi media sosial dan blog termasuk kedalam bentuk komunikasi massa karena dalam bentuk komunikasi massa ada salah satu bentuk komunikasi massa yaitu interenet, tidak mungkin media sosial atau blog dapai disampikan pesannya atau menerima pesan tanpa melalui internet.

3.         Latar belakang suku dan budaya UIN Bandung yang dominan saat ini mungkin dapat dikatakan yaitu Sunda. Di kelas saya ada dua mahasiswa yang berlatar belakang dari bukan sunda yaitu jawa dan Bengkulu. Karena dari latar belakang suku dan budaya yang berbeda, saya sempat merasa bingung ketika saya dengan dia yang berasal dari Bengkulu sedang bergurau  di kelas, dia mengatakan sebuah kalimat yaitu  pante dan kalera. Saya berkata kepada teman saya : “pante tau gak ?”  “tidak tau” kata teman saya. Kalau kalera ? “sama tidak tau”.  Ketika saya bertanya kepadanya dan mengatakan pante dan kelera itu ternyata,  pante : bokong , dan kalera : kepunyaan laki-laki (penis). Saya pun langsung tertawa terbahak-bahak. Sebuah bahasa yang unik, apalagi dikatakannya dengan nada yang khas yang berasal dari suku tersebut.

4.         Kerika SMP, panggilan nama saya iman. Setelah dewasa berubah menjadi bolman. Dibangku kuliah dipanggil sebagian Oi sebagian lagi nama asli saya. Landihan yang unik sekaligus aneh, padahal orang tua saya memberi nama yang bagus yaitu Hilman Saripudin yang konon artinya menyantuni agama yang mulia. Pelesetan-pelesan nama itulah menjadi tren terkini. Purwakarta 07 Agustus 1995, itulah tempat dan tanggal lahir saya. Ketika waktu kecil, saya sempat mengaji di RA Albarokah, saya langsung ngaji Iqra ke tingkat 5 sekaligus, karena sebelum mengaji orang tua saya membekali baca iqra terlebih dahulu. Kurang lebih 3 tahunan mungkin 4 tahun, saya mengaji di RA ini. Katakanlah saya murid terbaik dan memiliki suara yang bagus pada waktu itu. Sempat ikut perlombaan murotal tingkat kecamatan dan Alhamdulillah menang juara I. Penguasaan lagu lagu qiraat sempat berhenti pada waktu SMA, karena saya pindah pengajian ke tempat dekat rumah saya. Dalam bidang akademik, tidak kalah dengan yang lain sempat menjuarai juara II di kelas 9 pada waktu kenaikan kelas. Pada waktu SD  juara III pada saat kelas 6. Menjadi juara pada waktu SMA terhenti, karena saya malas untuk berlajar, mungkin sedikit pengaruh dari luar, dan kebanyakan main.  Cita-cita saya tidak menentu sejak kecil sampai waktu SMA. Akhirnya saya bercita-cita menjadi menteri perhutanan, tapi apakah saya bisa ? padahal S1-nya jurusan KPI. Disinilah saya merasa bingung. Tapi dengan dorongan orang tua yang mengikuti keinginan saya, saya bisa menjadi perhutanan. Kalau sudah lulus insyaallah dilanjut ke IPB. Segala keterampilan saya bisa lakukan, orang lain bermain sepak bola, saya pun bisa walaupun dengan kemampuan rendah. Orang lain bermain gitar, saya pun bisa.

5.         Bahasa menjadi kebudayaan penting yang terdapat disuatu suku aataupun etnis. Keterbatasan bahasa akan menjadikan seseorang yang berkomunikasi berakibat fatal yaitu miskomunikasi. Walaupun dari budaya yang sama dan suku yang sama bahasa menjadi salah satu substansi untuk berkomunikasi sering terjadi kesalahan saat berkomunikasi. Saya orang Purwakarta dan teman saya berasal dari Tasikmalaya. Ketika saya mengajak teman saya untuk bermain dia mengatakan “teu purun”. Persepsi saya kata “teu purun” itu adalah ayo. Ternyata kata “teu purun” itu adalah malas. Dari kejadian itu akhirnya saya tidak jadi bermain bersama dia. Seperti dalam komunikasi antar budaya, kemampuan berbahasa dan memahami itu sangat penting agar keefektifan komunikasi berjalan lancer tanpa ada gangguan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar